Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa Teknik Sipil Universitas Pattimura di SD Negeri 15 Maluku Tengah mengusung tema “Pemahaman Bahaya Gempa Bumi serta Simulasi Penyelamatan Diri.” Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswa-siswi mengenai potensi bahaya gempa bumi yang sering melanda kawasan Maluku dan langkah-langkah penyelamatan diri yang tepat. Mengingat daerah Maluku terletak di kawasan cincin api Pasifik, gempa bumi menjadi ancaman yang perlu dipahami oleh seluruh masyarakat, termasuk anak-anak sekolah dasar.
Dalam sosialisasi ini, mahasiswa menjelaskan secara sederhana mengenai apa itu gempa bumi, bagaimana gempa terjadi, serta dampak yang dapat ditimbulkannya. Penyampaian materi dilakukan dengan menggunakan media visual dan interaktif agar anak-anak lebih mudah memahami. Para siswa diberikan pemahaman mengenai pentingnya mengenali tanda-tanda awal gempa, seperti guncangan atau suara gemuruh, serta hal-hal yang harus dihindari saat gempa terjadi, seperti berdiri dekat jendela atau berlari keluar bangunan tanpa perencanaan. Materi ini disusun dengan bahasa yang mudah dimengerti sesuai dengan usia para siswa.
Setelah pemaparan materi, dilakukan simulasi penyelamatan diri ketika gempa terjadi. Simulasi ini melibatkan seluruh siswa dan guru untuk mempraktikkan langkah-langkah yang harus diambil ketika gempa mulai terasa, seperti berlindung di bawah meja, menjauh dari kaca, dan bergerak ke titik evakuasi yang aman dengan tertib. Mahasiswa Teknik Sipil bertindak sebagai instruktur yang membimbing jalannya simulasi ini, sekaligus memberi evaluasi terhadap setiap tahapan yang dilakukan. Kegiatan simulasi ini penting agar siswa tidak panik dan dapat merespons dengan cepat dan tepat saat gempa terjadi.
Kegiatan pengabdian ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru kepada siswa SD Negeri 15 Maluku Tengah, tetapi juga memperkuat hubungan antara Universitas Pattimura dengan masyarakat setempat. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan masyarakat, terutama anak-anak sekolah, dapat lebih siap menghadapi potensi bencana gempa di masa depan. Mahasiswa Teknik Sipil juga mendapatkan pengalaman berharga dalam berbagi pengetahuan dan berkontribusi secara langsung dalam upaya mitigasi bencana, sekaligus mengasah kemampuan mereka dalam berinteraksi dengan masyarakat luas.