“PENDAMPINGAN TEKNIS PADA GEREJA JEMAAT HATUNURU”
Program Studi Teknik Sipil Universitas Pattimura melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah melaksanakan pendampingan teknis pada Gereja Jemaat Hatunuru, yang berlokasi di Kabupaten Maluku Tengah. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bantuan teknis dalam perencanaan dan pembangunan fasilitas gereja, sehingga struktur bangunan dapat lebih kokoh dan aman bagi jemaat. Pendampingan ini menjadi wujud nyata kepedulian kampus terhadap masyarakat, khususnya dalam penguatan infrastruktur di daerah terpencil yang minim akses terhadap tenaga ahli konstruksi.
Selama program berlangsung, tim dari Teknik Sipil Universitas Pattimura melakukan serangkaian kegiatan, mulai dari survei lokasi hingga pengkajian teknis terhadap bangunan yang sudah ada. Survei ini penting untuk memahami kondisi tanah, lingkungan sekitar, serta struktur bangunan gereja yang akan dibangun atau direnovasi. Setelah survei, tim memberikan rekomendasi teknis, seperti pemilihan material bangunan yang sesuai dengan kondisi setempat dan penerapan metode konstruksi yang tahan terhadap cuaca ekstrem serta bencana alam, mengingat Maluku termasuk daerah yang rawan gempa.
Pendampingan ini juga melibatkan transfer pengetahuan kepada masyarakat lokal, terutama dalam hal keterampilan dasar konstruksi. Tim memberikan pelatihan kepada warga setempat tentang cara membangun fondasi yang kuat, teknik pemasangan rangka atap yang aman, serta tata cara penggunaan alat konstruksi sederhana. Keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan ini penting agar mereka tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga memiliki kemampuan untuk memelihara dan memperbaiki bangunan di masa mendatang. Hal ini sejalan dengan tujuan pengabdian masyarakat untuk memberdayakan komunitas lokal.
Secara keseluruhan, pendampingan teknis pada Gereja Jemaat Hatunuru oleh Program Studi Teknik Sipil Universitas Pattimura merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata dalam pembangunan sosial dan infrastruktur di Maluku. Program ini tidak hanya memperkuat struktur bangunan gereja, tetapi juga meningkatkan kapasitas masyarakat dalam bidang konstruksi. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan masyarakat setempat memiliki fasilitas yang lebih aman dan nyaman untuk beribadah, serta pengetahuan yang dapat digunakan untuk mendukung pembangunan infrastruktur lainnya di masa depan.